Madura Road. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PERAN BAHASA MADURA DALAM DUNIA PENDIDIKAN


by: anisah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Madura adalah Sebuah pulau yang berhimpitan dengan kota Surabaya yang Pulau di batasi oleh lautan yang dapat dilalui dengan kapal atou perahu serta jembatan yang manyatukan antara Madura dan Surabaya.
Madura dengan cirihas nya sendiri dan kebudayaan bahasa Madura dan mempunyai ragam budaya, seperti seni tari, kerapan sapi, Pemerintah menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional yang wajib digunakan oleh segenap suku bangsa di Indonesia, sehingga Madura sebagai bagian dari suku bangsa di Indonesia juga menggunakan bahasa tersebut. Akibatnya orang Madura menjadi bilingual, yaitu mereka mampu menguasai dua bahasa dengan baik. Bahkan ada sebagian daerah yang penduduknya multilingual karena mereka tidak hanya mahir bahasa Madura dan bahasa Indonesia, mereka juga mahir bahasa Jawa atau bahkan bahasa Kalimantan.
Penulis Berkebangsaan Belanda menjelaskan lebih lanjut  bahwa didalam bahasa Madura ada 4 tingkat tutur yaitu, (1). Halus, (2).Kasar,(3). Tengahan, (4). Tinggi
Bahasa negara  adalah bahasa Indonesia,dan menjelaaraskan yang berbunyi,”di daerah-daerah mepunyai bahasa sendiri,yang di pelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik(misalnya bahasa Jawa,Sunda,dan Madura).Bahasa itu juga dipelihara oleh negara.Bahasa-bahasa itu pun merupakan  sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup.
Madura dengan empat kabupatennya yaitu Bangkalan, Sampang Pamekasan dan Sumenep  tidak hanya didiami orang Madura saja,  tapi daerah ini didiami juga oleh orang Jawa, Sunda, Sumatera, Cina, dan Arab. Namun, meskipun struktur masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis, mayoritas dari populasi pulau ini adalah penutur asli bahasa Madura yaitu orang Madura dan bahasa komunikasi merekapun bahasa Madura, Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tiga tingkat yakni. Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah tuturnya. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERAN BAHASA MADURA DALAM DUNIA PENDIDIKAN : SEBAGAI BAHASA KEDUA ATAU BAHASA ASING PERTAMA???

A.1. Kedudukan  dan Fungsi Bahasa Madura dan Permasalahannya
Bahasa Madura (BM), bahasa malayo-polenesia, adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di P. Madura, di beberapa bagian Jawa Timur, seperti probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Jember, serta di sekitar pulau-pulau Madura seperti pulau Kangean, P. Gili,  P, Raas.
A.2. Bahasa Madura mempunyai 3 dialek utama, yaitu
 Dialek Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan. Selain itu, kedua penulis kebangsaan Belanda menjelaskan di Madura terdapat 4 tingkat tutur, yaitu : Kasar , Tengaan , Alos, dan Alos Tenggi. Secara politis, Bahasa Madura sebagai identitas etnik Madura memiliki landasan  yuridis formal, yaitu terdapat dalam UUD 1945, Bab XV, PNamun karena perubahan/kemajuan global Bahsa Madura semakin terkikis dikarenakan ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Adanya kebijakan pemerintah yang meletakkan bahasa daerah dalam posisi terjipit, sehingga bahasa Madura berkembang dengan kondisi yang memprihatinkan.
2. Faktor Eksternal
Dari luar, bahasa daerah juga mendapatkan tekanan dari dunia global. Bahasa – bahasa asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan ruang gerak bahasa daerah semakin sempitasal 36
A.3.  Berikut adalah Bahasa
Madura yang kental dan sekarang terasa janggal di telinga generasi muda jika mendengar seniornya mengungkapkannya :
1. Oreng paneka kodhu ngambri monyena keteran
2. Bine se raddhin atena engghi paneka saghuliennenga masenneng se lake’ sarta bisa macellep ate panas lakena bila mangghi pokpara
Pentingnya menjadikan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar di sekolah. Ada 3 alasan penting yang dijadikan nya sebagai dasar dari pemikiran :
1.      Anak – anak dwibahasawan akan membangun konsep dan latar belakang pengetahuan penting jika mereka menggunakan bahasa ibunya sebab mereka telah terbiasa berfikir dalam bahasa ibunya.
2.      Jika bahasa pertamanya dikuasai dengan baik, pada gilirannya, bahasa keduanya dapat dipelajari lebih cepat
3.      Anak – anak dwibahasawan cenderung memiliki ikatan persaudaraan yang kuat dan ikatan emosional yang kokoh terhadap bahasa dan budayanya.
4.      Fungsi dari 3 alasan tersebut adalah menyadari bahwa penyampaian pesan pembangunan akan tercapai melalui media bahasa, dan pesan pembanguna untuk mecapai kemakmuran rakyat tersebut akan lebih efektif dan efisien jika pemerintah menyampaikannya dalam bahasa daerah.
A.4.  Belajar di dalam Konteks Pencelupan Keberaksaan
Untuk mmeningkatkan peran dan fungsi Bahasa Madura perlu dilakukan hal – hal berikut :
1.      Perlunya diciptakan kondisi yang mampu memperkuat alasan bagi siswa untuk betah di sekolah
2.      Pemanfaatan temuan psikologi kognitif untuk menolong siswa mencapai peningkatan belajar
3.      Menciptakan lingkungan yang mampu mendorong siswa membuka pikiran, menggunakan pikiran di dalam berpendapat atau dalam melakukan sesuatu, menjadi anggota masyarakat yang aktif berpartisipasi dan bersemangat bekerja
A.5.  Vygotsky tentang Belajar Bahasa Melalui Konteks
Metode yang paling baik untuk pengajaran membaca dan menulis bukanlah melalui pengajaran formal dalam kelas, melainkan melalui situasi permainan karena pembelajaran kemampuian berbahasa akan menjadi mudah dan menarik jika siswa dibawa ke dunia bermain yang tanpa mereka sadari telah mendorong mereka untuk menggunakan bahasa yang mereka pelajari secara alamiah.
Apakah belajar di luar kelas  berbeda dengan belajar di dalam kelas???
Goodman(dalam Moll,1993:229)  berpendapat bahwa belajar di dalam kelas dan di luar kelas tidak berbeda. Ada faktor yang mengikat keduanya,sehingga pelajaran  dengan kondisi yang berbeda itu menjadi sama. Faktor yang di maksud adalah  bahwa pelajaran di belajarkan  melalui pengalaman-pengalaman berbahasa, Dukungan Teoritik Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Madura.
B.     Perkembangan kedua bahasa dalam diri anak dibentuk oleh 3 karakter yang terdiri dari :
1.      Membangun iklim kolaboratif dalam pembelajaran bahasa kontekstual
Goodman(1986:25)tokoh perintis dalam bidang  pengajaran bahasa kontekstual menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada satu hal pun yang bersifat khusus dalam pembelajaran manusia,begitu juga dalam pembelajaran bahasa.
2.      Strategi belajar kooperatif dalam kelas bahasa kontekstual
Strategi belajar mengajar merupakan hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,karena dengan strategi tersebut guru dapat menciptakan kondisi belajar yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Strategi yang di pilih oleh guru adalah strategi yang dapat membuat siswa  mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar.
3. Tahapan pembelajaran kontekstual dengan strategi kooperatifTahapan  penerapan strategi belajar kooperatif di kelas dengan pendekatan kontekstual sebagai berikut:
(1). Pembagian kelompok
(2). Pembagian Tugas
(3). Pelaksanaan diskusi kelompok
(4). Pelaksanaan diskusi kelas



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Pembelajaran Bahasa Madura akan berasil jika pemerintah secara seriuu membuat kebijakan,prpgram,dan implementasi yang terkait dengan pembelajaran bahasa Madura.Tanpa ini,pembelajaran bahasa Madura akan berjalan ditempat.Selain itu harus ada perubahan  yang mendasar dalam hal perilaku guru dan penguasa sekolah terhadap siswa dan kegiataan  belajar bahasa Madura di sekolah agar siswa bangga berbahasa Madura dan terdorong secara internal untuk berbahasa Madura.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS